"Per tanggal 20 Juli 2013, saya sudah mengajukan pengunduran diri sebagai Manajer Persidafon, baik secara tertulis maupun lisan kepada Ketua Umum Tim Persidafon, Pak Mathius Awaitauw," kata Giri Wijiantor saat dihubungi Antara Jayapura, Senin.
Menurut dia, pengunduran diri tersebut bukan karena prestasi Persidafon yang masih bercokol di peringkat dua terbawah klasemen sementara Indonesian Super League, tetapi lebih kepada menggugah rasa kebersamaan sesama pengurus tim asal Sentani, Kabupaten Jayapura, agar bisa saling membantu dan memperhatikan keberlangsungan tim tersebut.
"Saya mundur bukan karena prestasi. Saya mundur agar semua pihak di Sentani, bisa ikut bahu-membahu membantu tim ini. Saya masih cinta Persidafon," katanya seraya menambahkan belum mendapat restu dari Ketua Umum Persidafon.
Ketika disinggung, bagaimana dengan pemain lainnya mendengar dan melihat bahwa seorang Giri Wijiantoro mundur. Pria berpenampilan sederhana itu mengatakan bahwa semua pemain dan pelatih tifak terpengaruh dengan kemundurun dirinya.
"Semua pemain masih solid. Pelatih Agus Yuwono juga masih bersama Persidafon, hanya saat ini beliau izin untuk berlebaran bersama keluarga di kampung halamannya," katanya.
Pelatih Persidafon Agus Yuwono saat dikonfirmasi Antara mengaku sedang boarding pass di Bandara Sentani. "Mas, mohon maaf saya lagi di Bandara Sentani. Mau berangkat, soal pemain dan lainnya bisa tanyakan ke manajemen," katanya.
Berita pengunduran diri ini, sepertinya tidak mempengaruhi kinerja Markus Horison dan kawan-kawan. Semalam saat menjamu Persepam Madura United di stadion Mandala, Kota Jayapura, Persidafon menang 3-2 atas anak asuh Daniel Roekito.
Saat ini, Persidafon masih bertengger di peringkat kedua terbawah ISL dengan mengemas poin 26 dari 30 kali melakoni pertandingan.
Sumber: bola.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar